Implementasi Cloud Computing di Berbagai Bidang
Teknologi cloud computing kini sudah banyak
diimplementasikan di berbagai bidang, salah satunya adalah di bidang pendidikan.
Kalau kita simak dengan seksama di Indonesia terdapat 3 kendala besar di bidang
pendidikan:
- Jumlah kursi yang tersedia atau daya tampung sekolah baik dari SD sampai perguruan tinggi adalah sangat jauh dari kebutuhan yang ada.
- Kemampuan ekonomi yang sangat lemah karena masih banyak keluarga yang hidup berkekurangan sehingga tidak mampu menyekolahkan anak anak mereka di sekolah yang bermutu.
- Kekurangan tenaga guru yang berkwalitas.
Kendala nomor 2 pun demikian halnya seperti
nomor 1, dengan adanya cloud computing di bidang pendidikan maka peserta hanya
membutuhkan internet. Sekarang di berbagai kantor desa khususnya Indonesia sudah
disediakan layanan internet gratis untuk para warganya. Jadi untuk mereka-mereka
yang terkendala biaya untuk memperoleh pendidikan dapat fasilitas tersebut.
Terlebih lagi biasanya materi pembelajaran sudah dikemas dalam bentuk ebook yang
dapat diperoleh secara gratis. Contoh nyatanya adalah Universitas Gunadarma
dengan layanan OpenCourseWare (OCW)-nya yang dapat diakses secara
gratis.
Dengan adanya cloud computing memungkinkan
pengajar untuk memberikan materinya dari jarak jauh tanpa harus hadir di kelas.
Selain itu kita juga bisa mengkuti open course yang sering diadakan oleh
perusahaan besar di dunia sehingga kita dapat memperoleh pengetahuan langsung
dari tenaga pengajar yang benar-benar berbobot di bidanganya. Contoh nyatanya
adalah event google I/O yang diadakan di Universitas Gunadarma beberapa waktu
yang lalu dimana peserta mendapatkan pelajaran langsung dari pakar dunia
IT.
Arsitektur
atau Diagram Konseptual dari Cloud Computing
Gambar di atas mengilustrasikan arsitektur atau
diagram konseptual dari cloud computing itu sendiri. Pada arsitektur cloud
computing terdapat 2 komponen terpenting, yaitu front end dan back end. Dimana
front end adalah bagian atau sisi yang dilihat oleh pengguna, termasuk di
dalamnya adalah jaringan pengguna dan aplikasi yang digunakan, misalnya browser
web. Sedangkan back end adalah komponen dari cloud computing itu sendiri yang
terdiri dari server, komputer, dan perangkat penyimpanan data yang hanya dapat
diakses oleh admin dari penyedia jasa cloud computing.
Jika kita lihat pada gambar di atas terdapat
Ponsel, laptop, dll (yang terdapat pada bagian luar) itu merupakan front end
atau perangkat user yang dapat digunakan untuk mengakses cloud, sedangkan bagian
yang terdapat di dalam awan (*anggap saja itu bentuk awan) merupakan back end
dari cloud computing yang terdiri dari aplikasi, platform dan infrastruktur yang
masing-masing memiliki komponen lagi di dalamnya.
Seperti yang kita ketahui dalam penggunaan
komputer terdapat 3 elemen penting yang tidak dapat dipisahkan, yaitu hardware,
software dan brainware. Hardware berguna sebagai media untuk software berjalan,
sedangkan software sendiri digunakan untuk menjembatani komunikasi antara
brainware dengan hardware, dan brainware itu sendiri adalah pengguna (baik dari
sisi front end ataupun back end) yang bertugas untuk memberikan instruksi kepada
hardware melalui software.
Referensi:
[1] Sumber 1
[2] Sumber 2
0 comments: