Arsitektur Web
Bhery Adham (51412448)
Hamonangan (53412272)
Lutfi Kurniawan (54412277)
Mohammad Fadi Yohandi (54412704)
Muhammad Arif Rahman (54412885)
Arsitektur web adalah sebuah struktur
pada web yang bertujuan untuk menyusun suatu informasi yang tepat agar menjadi
lebih terorganisir dan memudahkan dalam pencarian isinya. Sebuah struktur web
harus memenuhi beberapa aspek, diantaranya adalah form, fungsi, navigate,
interface, interaksi, visual, dan maksud informasi itu sendiri, yang akan
dibangun dalam sebuah web. Definisi dari arsitektur informasi secara harfiah
sama seperti definisi sebuah buku, yaitu sebuah informasi yang terdiri dari
beberapa bab dan sub-bab yang ditunjukkan dalam sebuah daftar isi.
Konsep dalam system web diantaranya
adalah :
1. Arsitektur Teknologi Informasi
Yaitu merupakan peta level tinggi
atau rencana asset informasi dalam sebuah organisasi, yang merupakan panduan kedua
untuk operasi saat ini dan blue print di masa yang akan datang. Arsitektur TI
dibuat untuk diintegrasikan kebutuhan dalam berbisnis seluruh organisasi untuk
mendapatkan informasi dan semua aplikasi. Sama halnya dengan arsitektur pada
sebuah rumah, arsitektur TI menunjukkan bagaimana semua aspek TI dalam suatu
organisasi bisa sesuai satu sama lain.
2. Infrastruktur Teknologi Informasi
Terdiri dari fasilitas komponen
fisik TI, layanan TI, dan personil TI yang mendukung seluruh organisasi.
Komponen dari TI yaitu hardware, software, dan teknologi komunikasi sebagai
dasar bagi organisasi system informasi.
Beberapa aplikasi dari sebuah
arsitektur web :
1. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)
Merupakan sebuah protokol jaringan
lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, dan
kolaburatif yang menggunakan hipermedia.
2. HTML (Hyper Text Markup Language)
Merupakan sebuah bahasa standar
untuk membuat suatu halaman web yang terdiri kode-kode yang memerintahkan web
untuk menampilkan halaman web.
3. Web Server
Merupakan software yang memberikan
layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang
dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk
halaman - halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.
4. Web Browser
Merupakan sebuah program yang dapat
menterjemahkan pengkodean dari HTML.
5. HTTPS (Hyper Text Transfer Protocol
Secure)
Adalah penggabungan antara Hypertext
Transfer Protocol (HTTP) dengan SSL / TLS protokol. Semua komunikasi yang
dilakukan melalui HTTPS akan dienkripsi dengan tujuan untuk keamanan saat
terjadi transaksi data di internet.
6. Semantic Web
Pengembangan dari WWW (World Wide
Web) yang memungkinkan mesin untuk memprosesnya. Terdiri dari seperangkat
desain dengan kelompok kerja kolaboratif dan berbagai teknologi. Ditujukan
kepada kemampuan aplikasi computer agar bisa lebih memahami bahasa manusia,
juga dapat mengenali homonym, sinonim, ataupun atribut yang berbeda pada suatu
database.
Adapun beberapa teknologi dari
Semantic web sebagai berikut :
a. XML (Extended Markup Language)
XML adalah merupakan suatu bahasa
Markup. Markup yaitu bahasa yang berisikan kode-kode berupa tanda-tanda
tertentu dengan aturan tertentu untuk memformat dokumen teks dengan tag sendiri
agar dapat dimengerti.
Perbedaan antara XML dan HTML
XML bukan merupakan pengganti HTML
XML dan HTML yang dirancang dengan
tujuan yang berbeda
XML dirancang untuk transportasi dan
menyimpan data, dengan fokus pada apa data
HTML dirancang untuk menampilkan
data, dengan fokus pada bagaimana data terlihat
HTML adalah tentang menampilkan
informasi, sedangkan XML adalah membawa informasi tentang
Dokumen XML dapat digunakan untuk
berbagai macam tujuan, seperti:
Sebagai penyimpan data (database)
yang mudah dibaca oleh user karena disimpan dalam bentuk teks.
Standard transfer data, dapat
digunakan untuk pengiriman data transaksi antar perusahaan, atau mentransfer
data dari DBMS yang berbeda (mis: Oracle ke SQL Server).
Sebagai acuan membuat bahasa baru,
seperti WML (Wireless Markup Language) yang digunakan pada mobile device dengan
protokol WAP, atau VoiceXML yang digunakan sebagai bahasa markup untuk
pengenalan suara, dialog, aplikasi interaksi respon suara maupun DTMF (seperti
aplikasi pengisian pulsa atau call center), dan sebagainya.
Sebagai file konfigurasi, di Java
dokumen-dokumen XML sering kita jumpai seperti file server.xml dan web.xml yang
digunakan Tomcat, atau perintah-perintah query yang disimpan dalam file XML
yang dipakai pada framework iBatis atau Hibernate.
Sejauh mana perkembangannya?XML
menjadi dasar dari beberapa bahasa markup yang telah sedang berkembang sampai
saat ini, seperti: XHTML (perbaikan dari HTML), VoiceXML (bahasa untuk aplikasi
suara, telepon), XForms (form pada web yang dapat digunakan pada berbagai macam
jenis browser, seperti: desktop, PDA , handphone, kertas), XPath, XPointer, XSL
dan XSLT (transformasi dan presentasi XML).
b. RDF (Resource Description Framework)
Adalah suatu kerangka kerja umum
untuk bagaimana menggambarkan setiap sumber daya Internet seperti situs web dan
isinya. RDF ( deskripsi seperti yang sering disebut sebagai metadata, atau
“data tentang data” ) dapat mencakup penulisan tanggal, sumber daya penciptaan
atau pembaharuan, organisasi halaman di situs (stimap), informasi yang
menggambarkan isi dalam hal penonton atau rating konten, kata kunci untuk
pengumpulan data mesin pencari, kategori subjek, dan sebagainya. Resource
Description Framework (Rdf) akan memungkinkan bagi setiap orang untuk berbagi
di dalam situs Web dan deskripsi lain yang lebih mudah serta para pengembang
perangkat lunak untuk membangun produk yang dapat menggunakan metadata untuk
menyediakan mesin pencari dan direktori yang lebih baik, untuk bertindak
sebagai agen cerdas, dan memberikan para pengguna Web lebih mengendalikan apa
yang mereka lihat. Resource Description Framework (Rdf) adalah sebuah aplikasi
dari teknologi lain, Extensible Markup Language ( Xml ), dan sedang
dikembangkan di bawah naungan World Wide Web Consortium ( W3C ).
c. OWL (Ontology Web Languge)
adalah salah satu bentuk ontology
yang memang dirancang dengan tujuan untuk digunakan oleh aplikasi yang perlu
memproses isi informasi ketimbang menampilkan informasi untuk konsumsi manusia.
OWL merupakan rekomendasi W3C (World Wide Web Consortium) dalam penulisan
ontology untuk web untuk web semantic. OWL dituliskan dalam syntax XML
(eXtended Markup Language). Selain XML dalam OWL digunakan juga bahasa XMLS
(XML Schema), RDF (Resource Description Framework) dan RDFS (RDF Schema) dan
OWL itu sendiri.
OWL menyediakan 3 sub bahasa yang
expressive yang dirancang untuk digunakan oleh komunitas user/implementer
tertentu, yakni:
1. OWL Lite
2. OWL DL
3. OWL Full
OWL lite disediakan untuk pengguna
yang secara prinsip memerlukan hirarki klasifikasi dan batasan sederhana.
Sebagai contoh jika menggunakan batasan kardinalitas, ia hanya mengijinkan
nilai kardinalitas 0 dan 1.
OWL DL (Description Logic)
disediakan untuk pengguna yang ingin ekspresi maksimal untuk komputasi dalam
artian semua kesimpulan dijamin computable dan decidable. OWL DL meliputi semua bahasa OWL dan mendukung reasoning
OWL Full tersedia untuk pengguna
yang ingin mengekspresikan bahasa secara maksimum dan syntaknya bebas dari RDF
dengan tidak ada jaminan bahwa ia computable. Sepertinya tidak ada software
reasoning yang akan dapat digunakan untuk mendukung resoning yang komplit dari
setiap feature dalam OWL Full.
Mengapa menggunakan OWL? Awalnya
adalah adanya ide dan visi dari web semantic. Visi untuk masa depan yang mana
informasi diberikan secara eksplisit yang membuat mesin / komputer bisa
mengerti dan mampu memproses informasi itu secara otomatis dan mampu
mengintegrasikan informasi yang tersedia di web. Komputer diharapkan mampu
melakukan proses reasoning sebagaimana yang dilakukan manusia. Ontology
merupakan bahasa untuk mesin yang
digunakan untuk merepresentasikan suatu informasi secara eksplisit. Ontology
juga mendukung adanya reasoning. Itulah mengapa OWL penting dalam mewujudkan
visi web semantic.
7. Web Security
Yaitu suatu metode pengamanan pada
sebuah aplikasi web yang menggunakan 3 buah prinsip utama yang tidak lepas dari
keamanan di era digital ini yaitu :
1. Confidentiality
yaitu informasi yang berada didalam
website hanya dapat dibaca atau diakses oleh orang-orang hanya yang diberikan
aksesnya.
2. Integrity
yaitu setiap data yang ada didalam
server hanya dapat diubah oleh orang yang berwenang saja.
3. Availability
yaitu dimana website harus dapat
diakses oleh user yang ingin menggunakannya dan user yang dapat mengakses itu
hanya yang telah dicover oleh prinsip confidentiality.
8. Contoh kasus web security
Pada tahun 2001, internet banking
diributkan oleh kasus pembobolan internet banking milik bank BCA, Kasus
tersebut dilakukan oleh seorang mantan mahasiswa ITB Bandung dan juga merupakan
salah satu karyawan media online (satunet.com) yang bernama Steven Haryanto.
Anehnya Steven ini bukan Insinyur Elektro ataupun Informatika, melainkan
Insinyur Kimia. Ide ini timbul ketika Steven juga pernah salah mengetikkan
alamat website. Kemudian dia membeli domain-domain internet dengan harga sekitar
US$20 yang menggunakan nama dengan kemungkinan orang-orang salah mengetikkan
dan tampilan yang sama persis dengan situs internet banking BCA.
Kemudian dia membeli domain-domain
internet dengan harga sekitar US$20 yang menggunakan nama dengan kemungkinan
orang-orang salah mengetikkan dan tampilan yang sama persis dengan situs
internet banking BCA, http://www.klikbca.com , seperti:
wwwklikbca.com
kilkbca.com
clikbca.com
klickbca.com
klikbac.com
Orang tidak akan sadar bahwa dirinya
telah menggunakan situs aspal tersebut karena tampilan yang disajikan serupa
dengan situs aslinya. Hacker tersebut mampu mendapatkan User ID dan password
dari pengguna yang memasuki sutis aspal tersebut, namun hacker tersebut tidak
bermaksud melakukan tindakan criminal seperti mencuri dana nasabah, hal ini
murni dilakukan atas- keingintahuannya mengenai seberapa banyak orang yang
tidak sadar menggunakan situs klikbca.com, Sekaligus menguji tingkat keamanan
dari situs milik BCA tersebut.
Steven Haryanto dapat disebut sebagai
hacker, karena dia telah mengganggu suatu system milik orang lain, yang
dilindungi privasinya. Sehingga tindakan Steven ini disebut sebagai hacking.
Steven dapat digolongkan dalam tipe hacker sebagai gabungan white-hat hacker
dan black-hat hacker, dimana Steven hanya mencoba mengetahui seberapa besar
tingkat keamanan yang dimiliki oleh situs internet banking Bank BCA. Disebut
white-hat hacker karena dia tidak mencuri dana nasabah, tetapi hanya
mendapatkan User ID dan password milik nasabah yang masuk dalam situs internet
banking palsu. Namun tindakan yang dilakukan oleh Steven, juga termasuk
black-hat hacker karena membuat situs palsu dengan diam-diam mengambil data
milik pihak lain. Hal-hal yang dilakukan Steven antara lain scans, sniffer, dan
password crackers.
Karena perkara ini kasus pembobolan
internet banking milik bank BCA, sebab dia telah mengganggu suatu system milik
orang lain, yang dilindungi privasinya dan pemalsuan situs internet bangking
palsu. Maka perkara ini bisa dikategorikan sebagai perkara perdata. Melakukan
kasus pembobolan bank serta telah
mengganggu suatu system milik orang lain, dan mengambil data pihak orang lain
yang dilindungi privasinya artinya mengganggu privasi orang lain dan dengan diam-diam
mendapatkan User ID dan password milik nasabah yang masuk dalam situs internet
banking palsu.
Analisa/kesimpulan
Jadi dapat dikatakan apa yang
dilakukan Steven secara etik tidak benar karena tindakan yang dilakukan Steven
mengganggu privasi pihak lain dengan hanya bermodalkan keingintahuan dan uang
sejumlah kira-kira US$ 20 guna membeli domain internet yang digunakan untuk
membuat situs internet banking BCA palsu serta pemalsuan situs internet
bangking BCA dan dengan diam-diam mendapatkan User ID dan password milik
nasabah yang masuk dalam situs internet banking palsu. Namun juga menimbulkan
sisi positif dimana pihak perbankan dapat belajar dari kasus tersebut. BCA
menggunakan internet banking yang dapat dipakai pengambilan keputusan atau yang
disebut decision support system, dimana data para nasabah yang bertransakasi
serta aktivitas lainnya melalui internet banking merupakan database milik BCA
secara privasi yang tidak boleh disebarluaskan ataupun disalahgunakan karena
internet banking tersebut merupakan salah satu layanan yang menguntungkan baik
bagi nasabah maupun pihak BCA. Database para nasabah internet banking dapat
digunakan oleh pihak BCA untuk membuat keputusan dalam berbagai bidang
perbankan.
0 comments: