PERKEMBANGAN TEKNOLOGI GAME
Teknologi atau pertukangan memiliki
lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolongmanusia menyelesaikan
masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai
dikenal sebelum sains dan teknik.
Teknologi
dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan
manusia, namun jika pada kenyataannya teknologi malah mempersulit, layakkah
disebut Ilmu Pengetahuan?
Kata
teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan
proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Meskipun demikian,penemuan yang sangat
lama seperti roda juga disebut
sebuah teknologi.
Definisi
lainnya (digunakan dalam ekonomi)
adalah teknologi dilihat dari statuspengetahuan kita
yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi
produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi).
Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan
teknik kita meningkat.
PEMAHAMAN TENTANG GAMES
Dalam bahasa Indonesia Game berarti permainan. Permainan yang dimaksud dalam game juga merujuk pada pengertian sebagai kelincahan intelektual (intellectual playability). Sementara kata game bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya. Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal.
Dahulu istilah game identik dengan anak-anak selaku
pemain. Yang ada dibenak kita adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
anak-anak yang menurut mereka itu dapat menyenangkan hati mereka. Segala
bentuk kegiatan yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan
pencapaian terhadap target tertentu dapat dikatakan sebagai game. Tetapi yang
akan dibahas pada kesempatan ini adalah game yang terdapat di komputer, baik
off line maupun online. Saat ini perkembangan games di komputer sangat cepat.
Para pengelola industri game berlomba-lomba untuk menciptakan game yang lebih
nyata dan menarik untuk para pemainnya. Hal inilah yang membuat perkembangan
games di komputer sangat cepat. Sehingga games bukan hanya sekedar permainan
untuk mengisi waktu luang atau sekedar hobi. Melainkan sebuah cara untuk
meningkatkan kreatifitas dan tingkat intelektual para penggunanya.
Jadi, bermain game adalah suatu proses fine tuning (atau
penyamaan frekuensi) dari logika berpikir anak-anak kita dengan logika berpikir
aplikasi komputer yang canggih tadi. Pada saat bersamaan, game juga secara
nyata mempertajam daya analisis para penggunanya untuk mengolah informasi dan
mengambil keputusan cepat yang jitu. Namun, tentu
saja kenyataan juga harus kita masukkan kedalam perhitungan. Kenyataan itu
diantaranya adalah kecanduan para pemain / penggunanya yang akut terhadap
permainan komputer semacam ini. Mereka bisa lupa segala-galanya akan tugas
mereka yang lain termasuk tugas menuntut ilmu
PERKEMBANGAN DUNIA GAME
Teknologi Game dan Computer dewasa ini mengalami kemajuan
yang sangat cepat, baik dalam perangkat lunak (software) maupun perangkat
kerasnya (hardware). Pada perangkat lunak (software), para pengembang
(developer) game bersaing untuk membuat game-game terbaru yang interaktif dan
menghibur. Keberadaan dan perkembangan dunia game kini berlanjut ke
perkembangan yang tidak hanya melakukan interaksi antara satu manusia dengan
sebuah perangkat game saja, tetapi sudah mengarah pada adanya hubungan sosial
antara beberapa manusia dalam satu permainan game yang sama. Dengan adanya
teknologi jaringan online, para gamers dalam satu area bahkan dalam skala
internasional (seluruh dunia) bisa bermain bersama dalam satu wadah permainan
yang sama. Kebutuhan akan area bermain game yang berkapasitas
memadai, serta kebutuhan akan perangkat game. Dimana saat ini minat dan bakat
masyarakat terhadap game meningkat. Serta banyak pula event-event yang
menyelenggarakan pertandingan maupun perlombaan game baik tingkat nasional
maupun internasional. Sehingga hal ini menjadikan perlunya dibuat suatu area
tertentu yang khusus memenuhi segala kebutuhan akan sebuah perkembangan dunia
teknologi game dan komputer bagi masyarakat khususnya remaja.
Aplikasi games dapat dijalankan pada berbagai platform. Beberapa platform media yang bisa dijadikan pilihan untuk advergames adalah :
1. Personal Computer berupa aplikasi games pada PC. Games ini dijalankan pada personal computer. Pada media Personal Computer, durasi waktu penayangan adalah tidak terbatas, selama games tersebut bagus dan mampu menghibur audience/pemain, maka selama itulah tingkat kemungkinan untuk dilihat audience akan semakin tinggi. Pembuatan Games ini biasanya menggunakan Language C++ / C#, membutuhkan waktu 3-6 bulan tergantung dengan kompleksitas games tersebut.
2. Web Based Games. Yaitu aplikasi games yang diletakkan
pada server di internet dimana audience/pemain hanya perlu menggunakan akses
internet dan browser untuk mengakses games tersebut. Corporate yang memiliki
keinginan mengumpulkan komunitas internet dan sekaligus memperkenalkan
product/brandnya kepada komunitas Internet sangat cocok memilih media games
online internet ini. Pilihan ini banyak digunakan karena dapat meningkatkan
traffic pada suatu website Bila games yang dibutuhkan simple maka diperlukan
waktu pengembangan yang relative lebih singkat 1-2 bulan.
3. SmartPhones/PocketPC. Aplikasi games yang jalan pada
mobile devices bersistem operasi Windows Mobile 2003/2004 ataupun windows
mobile 5.0. Product yang memiliki target market status ekonomi A,B dan karakter
pengusaha/ eksekutif muda sangat cocok apabila menggunakan media
PocketPC/SmartPhones sebagai bagian aktivitas kegiatan advertising. Games
bertemakan strategi ataupun simulasi bisnis pada umumnya lebih disukai oleh
orang-orang golongan ini. Waktu pengembangan biasanya memerlukan waktu 3-6
bulan tergantung dengan kompleksitas games tersebut
4.CellPhones / Mobile Phones. Aplikasi games untuk
cell-phones atau mobile phones sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan
potensial pelanggan dengan golongan Status Ekonomi Responden A,B dan C. Produk
yang memiliki target golongan ABG, remaja, anak kuliah, eksekutif muda sangat
tepat menggunakan media ini, mengingat pada golongan inilah mereka suka sekali
mencoba dan mengeksplorasi features aplikasi yang tersedia pada
mobile/cellphones mereka. Mereka biasanya aktif mencari aplikasi bersifat fun
atau game yang dapat mengisi waktu senggang mereka. Waktu pengembangan untuk
membuat aplikasi pada devices ini relative lebih pendek yaitu 1-3 bulan
tergantung dengan kompleksitas games tersebut.
SEJARAH
GENERASI PERTAMA
1972, pada
saat itu orang belum mengenal konsol atau game komputer, yang mereka tahu
adalah video game, yaitu sebuah permainan elektronik yang menampilkan gambar
bergerak (video). Sebuah perusahaan bernama Magnavox meluncurkan video game
pertama, yaitu Odyssey.
Magnavox
Odyssey, konsol game pertama di dunia mengoperasikan Pong.
Tidak lama
setelah itu sebuah game arcade legendaris Atari berjudul “Pong” muncul. Pong
merupakan sebuah game sederhana yang mengambil konsep permainan tenis, satu
bola dan 2 papan di kiri dan kanan, pemain sebisa mungkin harus berusaha
mengembalikan bola ke daerah lawan. Atari merilis Pong dalam bentuk sebuah
mesin ding dong bernama Sears.
1975,
Magnavox menyerah dan menghentikan produksi Odyssey. Sebagai gantinya, mereka
mengikuti jejak Atari, memproduksi mesin ding dong bernama Odyssey 100, yang
khusus menyajikan game Pong.
GENERASI KEDUA
1976,
Fairchild mencoba menghidupkan kembali dunia video game dengan menciptakan VES
(Video Entertainment System). VES adalah mesin pertama yang disebut ”konsol”.
Konsol ini menggunakan kaset magnetik yang disebut cartridge. Nah, konsep ini
kemudian diikuti oleh beberapa produsen lain, termasuk Atari, Magnavox, dan
RCA, ketiga perusahaan tersebut juga merilis konsol serupa.
Fairchild
VES, pertama di dunia yang menggunakan media cartridge.
1977, dunia
konsol menjadi tidak populer, game-game yang ada tidak berhasil menarik minat.
Fairchild dan RCA mengalami kebangkrutan. Praktis, hanya ada Atari dan Magnavox
yang masih bertahan di dunia video game.
1978,
Magnavox meluncurkan Odyssey 2, seperti halnya Odyssey pertama, konsol ini pun
gagal menjadi hit. Tak lama berselang, Atari meluncurkan konsol legendaris,
Atari 2600, yang terkenal dengan game Space Invaders-nya
1980,
berbagai produsen konsol muncul, dan mereka mengambil Atari 2600 sebagai konsep
dasar, perkembangan dunia game pun semakin pesat.
1983, dunia
video game kembali ambruk. Game-game yang kurang kreatif membuat konsol kembali
mendapat sambutan dingin, apalagi, PC saat itu menjadi semakin canggih. Orang
lebih memilih membeli PC ketimbang konsol video game, selain untuk bermain, PC
juga produktif untuk bekerja. Game-game komputer (PC Game) semakin berkembang
pesat, hingga saat ini. Pelopor PC ber-game saat itu adalah Commodore 64,
konsol sekaligus personal computer yang menyediakan tampilan grafis 16-warna
dan memiliki kapasitas memori jauh lebih baik dari konsol videogame model apa
pun.
Atari 2600,
sempat hit tahun 80-an. Memiliki “adik” bernama Atari 2600 Jr.
GENERASI KETIGA
1983,
perusahaan bernama Famicom (Jepang) menciptakan gebrakan baru, sebuah konsol
bernama Famicom/Nintendo Entertainment System (NES) dirilis di akhir 1983.
Konsol ini menampilkan gambar dan animasi resolusi tinggi untuk pertama
kalinya. Setelah mendapat sambutan hangat di Jepang, Famicom memperluas
pemasarannya ke Amerika, yang dikenal dengan NES (Nintendo Entertainment
System). Nintendo memiliki chip pengaman pada cartridge game mereka, dengan
demikian seluruh game yang akan dirilis haruslah seijin developer Nintendo. Dan
akhirnya, muncul sebuah game legendaris, Super Mario Brothers, yang dibintangi
karakter fenomenal yang tetap eksis hingga kini, Mario.
Famicom
dari Nintendo, berhasil merajai pasar videogame di era generasi ketiga.
GENERASI KEEMPAT
1988, NES
mendapat sambutan hangat di seluruh dunia, dan sebuah perusahaan bernama Sega
mencoba menyaingi Nintendo. Sega merilis konsol next-generation mereka, Sega
Mega Drive (yang juga dikenal dengan Sega Genesis). Konsol ini menyajikan
gambar yang lebih tajam dan animasi yang lebih halus dibanding NES. Konsol ini
cukup berhasil memberi tekanan, tetapi NES tetap bertahan dengan angka
penjualan tinggi.
1990,
Nintendo kembali menggebrak dengan konsol next-gen mereka, SNES (Super Nintendo
Entertainment System). Selama 4 tahun, Nintendo dan Sega menjadi bebuyutan,
meskipun ada beberapa produsen seperti SNK dengan NeoGeo-nya, NEC dengan
TurboGrafx-16 dan Phillips CD-i, tapi kedua konsol mereka begitu handal dan
populer.
Rivalitas
yang legendaris, Super NES dan Mario Brothers sebagai ikonnya melawan SEGA Mega
Drive dan Sonic the Hedgehog sebagai ikonnya.
GENERASI KELIMA
1990-1994,
Sega dan Nintendo tetap bersaing. Berbagai game fenomenal dirilis. SNES
menyertakan chip Super FX pada cartridge mereka, dan Sega menggunakan Sega
Virtua Processor, keduanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas grafis dari
game. Alhasil, SNES dan Sega saling beradu dengan game-game keren seperti Donky
Kong Country (SNES) dan Vectorman (Sega).
1993,
sebuah perusahaan ternama, Panasonic, merilis konsolnya yang bernama Panasonic
3DO. Ini adalah konsol pertama yang menggunakan CD sebagai pengganti cartridge.
Harganya yang sangat mahal membuat konsol ini tidak populer, 3DO tidak bertahan
lama dan harus segera menghentikan produksinya.
Panasonic
3DO, konsol game pertama yang menggunakan media CD.
1994, Atari
kembali meluncurkan konsol baru untuk menandingi Nintendo dan Sega. Atari
Jaguar jelas jauh lebih canggih ketimbang NES maupun Mega Drive, tetapi
penggunaannya yang sulit menjadi batu sandungan, belum lagi, pada tahun yang
sama, Sony merilis konsol super legendaris, PlayStation. Atari bangkrut dan
akhirnya melakukan merger. Konsol basis CD yang pertama kali menuai sukses
adalah Sony PlayStation. Konsol Jepang ini segera mendapat sambutan hangat, dan
hingga saat ini, PlayStation sudah terjual ratusan juta unit. PlayStation yang
juga disebut PS-One merupakan konsol terlaris sepanjang masa. Sega dan Nintendo
tampaknya menyadari ketertinggalan mereka dari Sony. Sega kemudian merilis Sega
Saturn, dan Nintendo mengeluarkan Nintendo 64.
GENERASI KEENAM
1998,
Setelah jatuhnya Nintendo dan Sega, kini dunia konsol jadi milik Sony.
PlayStation menjadi raja dan bisa dibilang tidak memiliki pesaing. Sega mencoba
meluncurkan Sega Dreamcast untuk mematahkan dominasi Sony, tetapi kembali
gagal, akhirnya pada tahun itu juga, Sega mengundurkan diri dari dunia produsen
konsol.
2000, Sony
semakin ’merajalela’ ketika mereka berhasil merilis konsol barunya, PlayStation
2, yang sudah berbasis DVD. Nintendo mencoba bertahan di dunia konsol dengan
merilis GameCube. Konsol ini tidak menggunakan DVD 12 cm biasa, melainkan DVD
yang berukuran lebih kecil, yaitu 8 cm. Ukuran keping medianya yang lagi-lagi
nyeleneh membuat GameCube kurang populer. Satu-satunya pesaing serius
PlayStation 2 adalah Xbox. Sebuah konsol keluaran Microsoft ini menggebrak
dengan tampilan visual yang sangat tajam dan berkualitas yang kala itu lebih
menarik dibanding dengan PlayStation 2. Sayangnya game-game Xbox ternyata tidak
sepopuler PlayStation 2. Satu game Xbox yang menjadi hit dan cukup fenomenal
yaitu Halo. Karena game ini udah memanfaatkan fasilitas ‘unggul’ dari
Microsoft, yaitu Xbox Live.
Dari kiri
ke kanan: Nintendo GameCube, Microsoft Xbox, Sony Playstation 2. Diurut
berdasarkan tingkat popularitasnya.
GENERASI KETUJUH
2005, Boleh
dibilang, Xbox terlambat meluncur ke pasaran dibanding PlayStation 2, dan
support game-game tenar juga sangat minim. Tetapi, Microsoft seolah belajar
dari kesalahannya. Pada saat Sony masih melakukan riset untuk konsol
PlayStation 3 yang menggunakan Blu-Ray, Microsoft kali ini telah mengambil
seribu langkah lebih cepat. Xbox 360, konsol generasi terkini yang memanfaatkan
media HD-DVD.
2006, Xbox
360 hadir dengan segudang fitur istimewa, mulai dari grafis, hingga titel-titel
game terkenal. Di antaranya Best Game of The Year s2006 versi beberapa situs
game terkemuka, Gears of War. Apalagi, Xbox Live semakin disempurnakan, dan
mendapat sambutan luar biasa dari para gamer. Kali ini, giliran Sony yang
terlambat. PlayStation 3 dirilis pada November 2006, selang seminggu sebelum
Nintendo meluncurkan terobosannya, yaitu Nintendo Wii. Posisi PlayStation 3
kurang menguntungkan, selain karena Xbox 360 sudah keburu tenar duluan, Wii
juga menawarkan inovasi pada stik kontrol mereka yang ’motion sensitive’.
Apalagi, harga konsol terbaru Sony itu merupakan yang paling mahal dibanding
dua pesaingnya. Alhasil, penjualan PlayStation 3 menjadi yang terendah di bawah
Xbox 360 dan Wii.
Xbox 360,
Wii, Playstation 3, menjadi pesaing tetap dari generasi sebelumnya.
GENERASI HANDLEHELD
Merebaknya
popularitas game membuat berbagai perusahaan elektronik berusaha membuat
terobosan baru. Di antaranya adalah membuat sebuah mesin game berukuran kecil,
yang bisa dibawa ke mana pun. Belakangan, konsol pun dibuat mini, serupa dengan
handheld, tentu saja, ini merupakan sebagian terobosan besar yang tidak boleh
dilupakan dalam sejarah game.
1976-1979,
sejarah video game saku ini bermula, beberapa piranti dari Mattel dirilis ke
pasaran, tetapi tidak begitu populer. Demikian pula dengan handheld buatan
Milton Bradley yang dilempar ke pasaran.
1980-1984,
Perusahaan-perusahaan Jepang mulai merambah pasar handheld, tetapi tetap sama
saja hasilnya. Hal ini terus berlanjut hingga 1984. Pada waktu itu, sebuah nama
yang tentu tidak asing sampe sekarang, Game Boy, muncul. Handheld buatan
Nintendo ini begitu diminati dan dinobatkan sebagai handheld pertama di dunia
yang angka penjualannya boleh dikatakan sukses.
1989, Atari
mengakhiri era handheld hitam putih. Produk andalannya, Atari Lynx, membawa
dimensi baru. Ini handheld pertama yang mampu menampilkan warna, sekaligus
animasi 3D yang sederhana.
1990, dunia
handheld semakin menggila, NEC, perusahaan elektronik terkemuka di Jepang
membuat handheld yang mampu merender animasi 3D lebih kompleks, karena
menerapkan konsep grafis 3D untuk PC (personal computer).
Handheld
beda generasi: 1. Sony PSP, 2. GamePark XGP, 3. GamePark GP32, 4. Atari Lynx,
dan 5. NEC TurboExpress.
1994,
Semenjak tahun tersebut, produsen game semakin gencar melakukan riset untuk
handheld. Sega merilis Game Gear dan setahun berselang, Nintendo memperbarui
produknya dengan Super Game Boy. Bahkan, Sega memproduksi handheld tanpa layar,
Mega Jet, untuk diimplementasikan di pesawat terbang guna menghibur
penumpangnya. Nintendo Virtual Boy menyusul, lengkap dengan kacamata 3D-nya,
yang sekarang banyak ditiru untuk pelengkap berbagai paket produk grafis 3D.
1995, ada
ide untuk mengecilkan ukuran konsol, dimulai dari Sega Nomad. Konsol ini
membutuhkan cartridges Sega Mega Drive, tetapi ukurannya kecil, maka dari itu
tergolong handheld.
1996,
muncul Neo Geo Pocket, disusul oleh beberapa variasi Game Boy Pocket dan Game
Boy Color, yang terus berinovasi tiap tahunnya.
1998-2000,
Sony merilis PocketStation dan memberikan kejutan besar di dunia konsol.
Handheld ini memiliki kualitas visual yang jauh lebih baik dibanding handheld
lain yang ada di pasaran. Salah satu pentolan Nintendo, Gumpei Yokoi,
memutuskan untuk keluar dan bergabung dengan Bandai, kemudian merilis
WonderSwan dan WonderSwan Color.
Nokia NGage
QD, usaha pabrikan ponsel Nokia merambah industri game.
2001, Game
Park GP32 muncul. Handheld buatan Korea ini sangat unik, selain fitur
multimedia, pemiliknya bisa mendesain aplikasi dan game sendiri untuk GP32.
Nintendo juga merilis Game Boy Advance pada tahun yansg sama. Bahkan, Nokia
produsen ponsel yang tidak asing bagi Anda, merilis handheld Nokia N-Gage. Ini
merupakan ponsel sekaligus piranti game yang lengkap dengan fitur-fitur
multimedia dan interkonektivitas, seperti Bluetooth. Dan juga pada tahun ini,
dirilis Game Boy Advance SP dengan model yang cantik, solid, dan padat.
2004-2006,
Sony merilis handheld pertama yang menggunakan cakram bernama PSP dan dibarengi
dengan hadirnya Nintendo DS, yang menggunakan konsep dual screen (layar ganda).
Disusul oleh Game Boy Micro dan Game Park XGP. Nintendo DS Lite dan Pelican VG
Pocket Caplet menjadi handheld terbaru yang dilempar ke pasaran.
GENERASI MOBILE DAN ONLINE
Ini game
generasi paling heboh karena banyak permainan/game yang dikembangkan untuk
keperluan mobile seperti Game Flash, Game Versi Web, Game Versi Android dan
dengan dukungan teknologi web maka muncullah Game Versi HTML5 yang kian marak
dikembangkan sejak tahun 2012.
Sumber :
http://gerson89.blogdetik.com/2010/02/20/perkembangan-teknologi-game/
http://www.zainalhakim.web.id/perkembangan-teknologi-game-di-dunia-1.html
http://www.zainalhakim.web.id/perkembangan-teknologi-game-di-dunia-2.html
0 comments: